Wednesday, December 15, 2010

Why not Cow’s Milk/Dairy products?

“Nak, ayo diminum susunya, kalo g minum susu nanti kmu bisa pendek loh”….sounds familiar?....ya dari kita kecil hingga sekarang selalu didengungkan pentingnya meminum susu sapi demi kesehatan dan pertumbuhan. Tapi apakah demikian adanya?.......


Gw adalah penggemar susu dan turunannya seperti krim, keju, yogurt….hmmm yummy…..g pernah bisa menolak pasta cream fungi krn doyan sm krim dan kejunya…hahahahahaha….tapi sekarang gw memilih untuk membatasi asupan susu dan produk turunannya (dairy product) demi kesehatan.

How come?....saat gw ikut kursus what to do to your brain injured child dijelaskan oleh iahp bahwa susu sapi itu tidak baik bagi manusia, baik bayi maupun orang dewasa. Susu sapi mengandung hormon yang spesial didesain untuk bayi sapi bukan bayi manusia. Hormon sapi tersebut tidak baik bagi bayi manusia, oleh karena itu, bahkan susu sapi organik pun tidak baik bagi anak/bayi parents. Susu sapi yang tidak organik malah nambah parah karena mengandung antibiotik dan hormon pertumbuhan yg sengaja diberikan ke sapi untuk meningkatkan produksi susu. Disamping itu, susu sapi mengandung kasein. Kasein mempengaruhi kerja opiate receptors di temporal lobe otak. Hal tersebut mempengaruhi integrasi fungsi bicara dan pendengaran.

Awalnya parents pasti ragu-ragu dalam menghilangkan dairy products dalam diet anak. Namun seiring waktu berjalan, dengan disingkirkannya dairy products parents dapat menemukan improvement seperti: runny nose berhenti, infeksi telinga berhenti, lingkar gelap bawah mata memudar, berkurangnya kunjungan ke dokter, perbaikan nafsu makan, perbaikan kualitas tidur anak, perbaikan tingkah laku anak, bahkan bagi bbrp anak dapat meningkatkan pemahaman (kognisi) dan kemampuan berbahasa.

Untuk lengkapnya ada berbagai tulisan yang wajib parents simak. Artikel tersebut bisa dicek di:

http://www.naturalchild.org/guest/linda_folden_palmer.html

http://www.iahp.org/Why-Dairy-Products-are.456+M54a708de802.98.html?&L=0

http://health.insights2.org/Milk.html

Bisa juga dibaca di buku Prof Hiromi Shinya, The Miracle of Enzyme

Well, parents…..mmg topik ini sangat bertolak belakang dengan apa yg selama ini kita yakini. But I think ide ini make sense dan gw berusaha menerapkannya untuk Naomi….Kalo Arya sudah kadung terbiasa sama susu sapi jd skrg gw mencoba mengurangi saja. Saran saya adalah agar parents memikirkan ide ini over and over. Search a bit on this topic…..then decide what's best for your child.

6 comments:

Fadhil Nugroho said...

Hmm, tambah asyik aja nih baca pengalamanmu Rin. Bagaimana kalau dua-duanya dijalankan Rin, ya Asi, ya susu sapi? ASInya untuk kesehatan, susu sapinya untuk obat dahaga. Minumnya pake sedotan.

Rinda said...

Kalo mmg terbukti anaknya toleran susu sapi dan buat pemuas dahaga ya gpp siy, tapi sebaiknya dibatasin. Emang enak sih ya...hahahahahaha, aku aja suka bgt sama susu, tapi skrg kubatasin.

Anonymous said...

halo mbak rinda, iklan dan lingkungan jg rada ga mendukung tuh. anakku waktu kecil sdh kustop minum sufor. besaran dikit dia merengek2 minta dibeliin susu kotak krn lihat iklan n temen2nya. dibilangin ngeyel. akhirnya sakit perut, n yg terakhir pelupuk mata bentol krn alergi, suspectnya dia alergi ama susu sapi full cream. baru deh dia ga ngeyel lagi :p cu on tuesday! ras

Rinda said...

@Ras....Embeeeerrr....anakku yg gedean juga minta susu terus.....jadilah aku tetap memberinya tapi dengan jatah sambil pelan-pelan didoktrin klo sebenarnya kalsium ikan dan sayuran ijo lebih baik dari susu sapi....wakakakaka, mau cuci otak mumpung masih balita....susah soalnya mau stop 100 persen

elliani said...

Thx buat infonya..beberapa waktu lalu,aku beli buku menu masakan balita,disitu ada masukan dari si pengarang (ahli gizi jg)bahwa untuk batita or balita,sebaiknya begitu bangun pagi,jgn dikasih susu tapi justru juice/buah.Setelah aku terapin ke anakku,mmg btul,dia jrg skali kena flu en tdk gmpang ketularan org sakit. Oh iya,mbak,sekilas info,anak keduaku suspect T18,krn aku ga mau tes kromosom,dan my baby gak ada in about a month,weird thing is teman satu lantaiku,ngelahirinnya hanya beda bln denganku,babynya suspect T21 (It happenend to be all of us work in a same inst.)

Rinda said...

Mba Elli, turut berduka cita for your baby. Trisomi pada kromosom yg lebih besar (makin kecil nomornya makin besar ukurannya) memang lebih berat efeknya pada bayi...jika terjadi pada kromosom yg 1 digit bahkan bisa langsung gugur. Dan klo searching2 katanya masih blackbox penyebab g membelahnya kromosom2 dgn sempurna. Di ex office saya juga dalam 1 lantai ada bbrp yang punya anak special.....sekarang kayanya sering banget ya kejadian entah krn mutu hidup manusia yg makin buruk atau penyebab lain.